Sabtu, 19 April 2014

Observasi Sekolah


Observasi sekolah
Kelompok 9
Ketua kelompok               : Wicaksono Aji W (13-047)
                                           Link Blog              : 13047waw.blogspot.com
Anggota Kelompok         : Ibrahim Azhary Hasibuan (12-079)
                                           Link Blog             : 12079iah.blogspot.com
                                          Devira Fadiyah R (13-031)
                                            Link Blog             : 13031dfr.blogspot.com
                                          Gianne H. Situmorang (13-103)
        Link Blog             : hikarihimawari109.blogspot.com
                                           Novilda Azizi (13-125)
                                            Link Blog             : 13125na.blogspot.com

Profil sekolah
Nama Sekolah                           : SD Negeri No. 060922
Alamat                                       : Jl. Kemuning, Tj. Rejo
Didirikan Tahun                          : 1973
Uang  sekolah                            : Tidak Bayar
Gaji guru                                    : Rp 2.950.000 s/d Rp 3.900.000
                                                   Honorer (Rp 600.000)

Fasilitas Sekolah
Jumlah ruangan belajar disekolah  SD Negeri No. 060922  dari kelas 1 sampai kelas 6 ada 12 ruangan.  Sekolah ini memiliki toilet dengan keadaan air pet. Memiliki kantor guru yang bergabung dengan perpustakaan beserta uks (usaha kesehatan sekolah) kecil. Memiliki 2 kantin sekoah. Dan tidak mempunyai laboratorium dan lapangan.

Profil Kelas yang di Observasi   
 Kami mengobservasi pembelajaran anak kelas 2 SD Negeri No. 060922. Dikelas tersebut ada 21 siswa, yang terdiri dari 9 murid laki-laki, dan 12 murid perempuan. Kondisi perlengkapan di dalam kelas 2 SD yaitu adanya papan tulis (Kapur), 16 meja dan 32 kursi siswa, dan 1 meja dan kursi untuk guru, Jam, foto Presiden & wakilnya, lemari kayu, peta Indonesia, poster nama-nama (buah, sayuran, alphabet, pancasila, undang-undang,dan hasil gambar siswa). Kondisi lantai baik (sudah berkeramik), dan dinding kelas yang kotor karena coret-coretan. Observasi dilakukan selama 1 jam.



Kamis, 27 Maret 2014 , 09.54 wib
Pada hari kamis, kami berencana untuk mencari lokasi sekolah dan meminta izin pada sekolah untuk melakukan observasi.Sebelum melakukan perjalanan, dari rumah kami harus meyiapkan kartu tanda mahasiswa  untu menyatakan bahwa kami adalah mahasiswa fakultas psikologi usu dan memakai almamater universitas. Kamipun berunding untuk memilih sekolah mana yang kami tuju. Awalnya kami optimis dengan sekolah tersebut karena sekolah ini salah satu sekolah yang sudah mempunyai nama dan sudah terakreditasi baik. Kami berencana untuk mengobservasi sekolah tingkat dasar. Sesudah sampainya disana, kami dengan tidak mudah menerima izin dari pihak sekolah dikarenakan kepala sekolah lagi tidak berada ditempat. Jadi izin untuk masuk ke sekolah itu tidak bisa. Akhirnya kami memilih untuk mencari sekolah lain. Dan setelah 2 sekolah ditolak akhirnya kami diterima untuk observasi di satu sekolah dasar negeri. Gurunya sangat menerima  dengan kedatangan kami dan sangat ramah. Kami pun membuat janji pada pihak sekolah untuk kembali di esok harinya untuk mengobservasi cara pembelajaran disekolah tersebut. Dan inilah hasil observasi kami  :

Observasi pengajaran selama kelas berlangsung
Hasil Observasi guru dan siswa   :
Guru hanya fokus pada siswa yang duduk didepan, dan siswa yang didepan sangat aktif, tapi karena gurunya tidak menguasai sekeliling ruangan kelas, siswa yang duduk dibelakang sangat pasif, sehingga siswa tersebut kurang dapat perhatian dari gurunya. Lebih sering memberikan pertanyaan terhadap keseluruhan siswa. Guru  lebih sering menggunakan tipe pembelajaran berbentuk cerita seperti narasi yang berkaitan sehari-hari, sehingga komunikatif dalam membangun hubungan antara guru dan murid. Murid besikap positif terhadap apa yang dijelaskan oleh guru. Misalnya, menjawab setiap pertanyaan dari guru dengan aktif. Murid semangat menjawab pertanyaan saat diberi tahu akan diberikan reward atau hadiah.

Kritik dan saran dalam observasi yang kami amati :
-Posisi duduk setiap murid diubah setiap minggu, sehingga murid dapat aktif
-Kebersihan kelas dijaga, agar proses belajar-mengajar berjalan dengan nyaman
-Selain memberikan tugas, guru seharusnya memberikan pelajaran berbentuk permainan agar siswa tidak jenuh dan pelajaran pun lebih bervariatif
-Siswa yang duduk di belakang harus lebih sering dipantau dengan memberikan perhatian yang sama dibanding dengan siswa yang duduk didepan

Analisis singkat dengan teori belajar
images.jpgTeori Piaget 
                Proses kognitif : Anak usia 6 tahun sudah mulai mengetahui bahwa 5 mainan kecil, dapat disimpan didalam kotak yang kecil berukuran sama. Berarti ia sudah memanfaatkan skema angka/jumlah. Skema adalah konsep atau kerangka yang eksis didalam pikiran individu yang dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi. Piaget mengatakan bahwa ada dua proses yang bertanggung jawab atas cara anak menggunakan dan mengadaptasi skema mereka yaitu asimilasi dan akomodasi. Piaget mengatakan bahwa ada dua proses yang bertanggung jawab atas cara anak menggunakan dan mengadaptasi skema mereka. Asmiliasi adalah suatu proses mental yang terjadi ketika seorang anak memasukkan pengetahuan baru kedalam pengetahuan yang sudah ada. Anak mengasimilasikan lingkungan ke dalam skema. Akomodasi adalah suatu proses mental yang terjadi ketika anak menyesuaikan diri dengan informasi baru. Anak menyesuaikan skema mereka dengan lingkungannya. Contohnya, Adi yang berumur 7 tahun yang diberikan sebuah krayon dan sebuah buku gambar untuk mewarnai gambar apel. Adi belum pernah menggunakan krayon untuk mewarnai, tetapi dengan mengamati cara gurunya menggunakan krayon tersebut, maka Adi dapat mengerti bahwa krayon gunanya untuk memberi warna pada gambar apel tersebut, dan cara penggunaannya dengan mencoret gambar apel tersebut. Setelah mengetahui hal ini Adi akan memasukkan pengetahuan ini ke dalam skema yang sudah dimilikinya (asimilasi). Tetapi Adi menggunakan krayon dan mewarnai gambar tersebut sangatlah tidak rapi, coretannya membuat gambar apel tidak seperti gambar apel, maka dari itu Adi harus sangat hati-hati dengan menggunakan krayon dalam mewarnai apel tersebut. Penyesuaian ini mencerminkan kemapuannya untuk mengubah sedikit pemahamannya tentang dunia (akomodasi).
Menerapkan Teori Piaget untuk Pendidikan Anak
Gunakan pendekatan konstruktivis. Piaget menekankan bahwa anak-anak akan belajar dengan lebih baik jika mereka aktif dan mencari solusi sendiri. Piaget menentang metode yang memperlakukan anak sebagai penerima pasif. Implikasi pendidikan dari pandangan Piaget adalah bahwa untuk semua mata pelajaran, murid lebih baik diajari untuk membuat penemuan, dan memikirkannya, bukan diajari menyalin apa-apa saja yang dikatakan oleh guru.
Fasilitasi mereka untuk belajar. Guru yang efektif harus merancang situasi yang membuat murid belajar dengan bertindak. Situasi seperti ini akan meningkatkan pemikiran dan penemuan murid. Jadikan ruang kelas menjadi ruang eksplorasi dan penemuan.
Perkembangan Kognitif
Pendekatan Piaget : Anak Operasional Konkret
Operasional konkret adalah tahapan ketiga dari perkembangan kognitif Piaget (rata-rata dari usia 7 hingga 12 tahun), dimana anak-anak berkembang dalam hal logika, tapi bukan tentang pemikiran yang abstrak. Menurut Piaget, pada sekitar usia 7 tahun, anak-anak memasuki tahap operasional konkret, dimana mereka bisa menggunakan berbagai operasional mental, seperti penalaran, memecahkan masalah-masalah konkret (nyata), seperti dimana harus mencari pensil yang hilang. Anak-anak pada usia ini sudah dapat berpikir dengan logis karena mereka tidak terlalu egosentris dari sebelumnya dan dapat mempertimbangkan banyak aspek dari situasi. Namun, pemikiran mereka masih terbatas pada situasi-situasi nyata saat ini dan sekarang.
Hasil dari observasi anak-anak usia 7-8 tahun, mereka sudah pandai dalam mengelompokan hal-hal yang nyata, contohnya anak kelas 2 SD sudah dapat memilah objek menjadi kelompok-kelompok, seperti bentuk, warna, atau keduanya. Mereka mengetahui bahwa mangga memiliki anggota yang lebih sedikit dibandingkan kelas dimana ia menjadi bagiannya seperti buah.
Adanya seriasi,penyimpulan transitif dan inklusi. Seriasi adalah kemampuan mengurutkan item sepanjang dimensi-dimensi. Penyimpulan transitif adalah pemahaman hubungan antara dua objek dengan mengetahui hubungan keduanya dengan objek ketiga. Inklusi kelas adalah pemahaman keseluruhan dan bagian-bagiannya.
Inilah hasil observasi kami dalam jenjang pendidikan sekolah dasar.



IMG_0072.JPG 










Kamis, 03 April 2014

Perkembangan

Proses & Periode
Proses adalah perubahan yang terjadi pada seseorang,disini topik bahasannya pada anak
Periode perkembangan terbagi menjadi beberapa tahap yaitu :
Infancy
Tahap ini terjadi dari usia kelahiran samapai usia dua puluh empat bulan. Periode dimana anak masih sangat bergantung pada orang tuanya
Early Childhood
Biasanya lebih sering dikatakan dengan masa prasekolah.Tahap ini terjadi dari akhir masa bayi sampai umur lima atau enam tahun. Periode ini anak sudah siap untuk melanjutkan ke dunia persekolahan
Middle dan Late Lhildhood
Biasanya lebih sering dikatakan masa sekolah dasar.Tahap ini terjadi dari usia enam tahun sampai sebelas tahun. Periode ini anak sudah bisa menghitung dan menulis
Adolescene
Biasanya lebih sering disebut masa remaja.Tahap ini terjadi pada umur sepuluh atau dua belas sampai usia dua puluh tahun. Periode ini terjadi perubahan fisik dan lebih mencari jati diri
Early Adulthood
Tahap iiterjadi pada awal usia dua puluh sampai 30 tahun. Periode ini adalah masa kerja dimana seseorang meniti karierna agar menjadi sukses dan mencari cinta agar dapat bisa membina rumah tangga

Teori Piaget
Teori ini menggunakan skema yang diartikan sebagai konsep yang terletak dipikiran individu yang dipakai untuk mengorganisasikan informasi.
Ada dua proses dalam teori Piaget:
-Asimilasi yaitu terjadi ketika seorang anak memasukkan pemikiran baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada
-Akomodasi yaitu terjadi ketika seorang anak berdaptasi pada informasi baru

Ekuilibrasi
Dikemukakan oleh Piaget dimana pada penjelasannya bagaiman anak bergerak dari satu tahap pemikiran ke tahap pemikiran selanjutnya.

Tahap-Tahap Piagetian
-Tahap Sensorimotor yaitu tahap yang terjadi sejak lahir samapai 2 tahun. Tahap ini, bayi menggunakan inderanya (sensory) untuk melihat dan mendengar dengan otot (motor), dengan cara ini bayi memperlihatkan adaptasinya terhadap dunia
-Tahap pra-operasional yaitu tahap yang terjadi dari 2 tahun sampai 7 tahun. Tahap ini adalah tahap pemikiran yang lebih jelas tetapi tidak memakai pemikiran operasional
-Tahap Operasional Konkret yaitu tahap yang terjadi dari umur 7 tahun sampai 11 tahun. Tahap ini sudah mulai menggunakan pemikiran operasional.Logika sudakh mulai menduduki pemikiran tetapi hanya pada saat waktu konkret
-Tahap Operasional Formal yaitu tahap yang terjadi dari umur 7 tahun sampai  15 tahun. Tahap ini adalah tahap terakhir dan disini pemikiran sudah konkret dan memikirkannya secara logis



Inteligensi

Pada tanggal 3 april 2014 ini, saya telah belajar mengenai intelegensi.Malam sebelum kelas,saya belajar sampai larut malam membahas dan mempelajari tentang intelegensi ini.Jadi saya akan share sedikit tentang ini.
Intelegensi adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah dan belajar & beradaptasi dari pengalaman sehari-hari.
Tes Individual
Tes ini terdiri dari 2 tes yaitu : Tes Binet & Tes Skala Wechsler

Tes Binet
Tes Binet dikemukakan oleh Alfred Binet pada tahun 1904. Tes ini dinamakan tes Skala 1905.tes ini terdiri dari 30 pertanyaan dan kemampuan menyentuh telinga, mendesain berdasarkan pemikiran dan mendefenisikan koonsep yang abstrak.
Alfred Binet mengembangkan konsep MA (Mental Age) atau Usia Mental
Pada tahun 1912, William Stern menciptakan tes IQ (Intellingence Quotient)
Konsep atau rumusnya adalah :                  MA (Mental Age)_x 100
                                                            CA (Chronological Age)
Dijelaskan bahwa mental age/usia mental dibagi chronological age/usia kronogi dikali 100
Jika mental age =  chronological age, IQ yang didapat adalah 100
 Jika mental age > chronological age, IQ yang didapat adalah lebih dari 100
Jika mental age < chronological age, IQ yang didapat adalah kurang dari 100
Revisi-revisi dari tes binet ini dinamakan tes Stanford Binet dikarenakan di revisi di Stanford University
Edisi ke 4 tes Stanford Binet pada tahun 1985 : adanya panambahan tentang analisis respon individual dari segi 4 fungis yaitu penalaran verbal, penalaran kuantitatif, penalaran visual abstrak, dan memori jangka pendek
Tes Binet ini masih sering digunakan untuk mengetahui intelegensi seorang murid.


Skala Wechsler
Skala Wechsler dikemukakan oleh David Wechsler
Skala ini terdiri dari 11 skala
Dan diambil dari 6 IQ verbal dan 5 IQ kinerja
Skala Wechsler ini terdiri dari 3:
WPPSI-R-> Wechsler Preschool & Primary Scale of Intelligence – Revised ( 4-6½ tahun)
WISC-R-> Wechsler Intelligence Scale for Children-Revised (6-16 tahun)
WAIS-R-> Wechler Adult Intelligence Scale-Revised
Manfaat dari Skala Wechsler: Untuk melihat kemampuan & kelemahan intelegensi seorang murid.

Tes Individual VS Tes Kelompok
Stanford Binet dan Wechler telah mengemukakan dalam tes individual yang berfungsi -> untuk melihat atau meneliti minat dan perhatian murdi, melihat tingkat toleransi dalam rasa frustasi, dan menyusun sampel perilaku murid.
Dalam tes kelompok, Lorge Thorndike mengemukakan tes tersebut.tes kelompok memang lebih ekonomis dan nyaman tetapi kekurangan dari tes ini adalah tidak bisa  melihat atau meneliti minat dan perhatian murdi, melihat tingkat toleransi dalam rasa frustasi, dan menyusun sampel perilaku murid,keterbalikan dari tes individual.

Teori Multiple Intelligence
Pada 1930, Thurstone mengatakan ada 7 kemampuan intelektual spesifik (kemampuan primer) yaitu: Pemahaman verbal,kemampuan angka,kefasihan kata,visualisasi spasial, memori asosiatif, penalaran, kecepatan persepsi

Teori Triarkis Stenberg
Teori yang dikemukakan oleh Robert J. Stenberg
Intelegensi muncul dalam 3 bentuk yaitu : analisis, kreatif, dan praktis
Analisis-> kemampuan menganalisa, mengevaluasi
Kreatif-> kemampuan menciptakan,mendesain
Praktis-> fokus pada kemampuan menggunakan,mempraktikkan
Anak yang analisis-> cenderung disebut anak pintar,disukai disekolah dikarenakan mudah menyerap ilmu yang diberikan guru, dan berhasil menjawab pertanyaan
Anak yang kreatif-> tidak mendapat ranking,tidak dapat mengerjakan tugas,sering membuat jawaban aneh dan tidak lazim, tetapi unik dan aneh sehingga seri ng disalahkan.
Guru yang baik tidak akan pernh menyalahkan muridnya,tetapi kebanyakn guru yang ingin meningkatkan pengetahuan bagi anak kreatif tetapi menekan kreatifnya.
Anak praktis-> Kesulitan memenuhi keinginan sekolah tetapi berprestasi di luar sekolah dan mempunyai keahlian sosial yang bagus dan pemahaman yang baik.
Berbeda dengan tes lain,Tidak ada tes intelegensi Stenberg

8 Kerangka Pikiran Gardner
Banyak tipe intelegensi spesifik / kerangka pikiran
-Keahlian verbal        :  kemampuan berpikir dengan kata dan cerdas dalam hal fisik
-keahlian spasial        : kemampuan berpikir 3 dimensi
 -keahlian matematika          : kemampuan dalam pengoperasian matematika
-keahlian tubuh/kinestetik: kemampuan memanipulasi objek dan cerdas dalam hal fisik
-keahlian musik                     : sensitif dengan nada, melodi dan irama
-keahlian intrapersonal        : kemampuan memahami diri sendiri
-keahlian interpersonal        : kemampuan memahami dan berinteraksi dengan orang lain
-kemampuan naturalis         : kemampuan mengamati pola di alam

Proyek Spektrum
Usaha yang dilakukan Gardner dalam pengujian kedelapan intelegensi anak.dapat mengungkapkan kelebihan terpendam dalam diri murid, Proyek Spektrum juga dapat melihat kelemahan yang tersembunyi.